Peternakan itik merupakan salah satu sektor yang menjanjikan di dunia pertanian. Namun, serangan penyakit dapat mengancam kelangsungan usaha peternak, menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Oleh karena itu, penting bagi para peternak untuk proaktif dalam mengantisipasi potensi serangan penyakit pada itik mereka.
Para praktisi perunggasan telah melakukan pengamatan intensif terhadap penyakit kolera pada itik. Penyakit ini dianggap sebagai ancaman serius dengan prevalensi sekitar 30-50%, dan dapat menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi.
Untuk melindungi stok itik dari serangan kolera yang merugikan, pemahaman mendalam tentang penyakit ini perlu diperoleh.
Penyakit kolera pada itik disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida atau dikenal sebagai Pasteurella avicida. Bakteri ini termasuk dalam kategori Gram negatif (-) dan memiliki kemampuan menghasilkan endotoksin (racun) serta membentuk kapsul polisakarida yang melapisi tubuhnya.
Kecepatan dan ketepatan dalam mendiagnosis penyakit ini menjadi kunci untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Menurut Roadher dan Limler (1990), terdapat tiga bentuk gejala serangan kolera pada itik:
Daftar Isi
Bentuk Perakut
Itik yang terinfeksi kolera perakut akan mengalami kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala atau gangguan sebelumnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada infeksi kolera pertama kali, di mana itik dapat mati dalam waktu 24-48 jam setelah terinfeksi (Prantner et al., 1990).
Bentuk Akut
Pada serangan kolera bentuk akut, gejala muncul beberapa jam atau beberapa hari sebelum kematian. Gejala tersebut meliputi penurunan nafsu makan, diare yang awalnya encer berwarna kekuningan, lalu berubah menjadi hijau disertai lendir.
Selain itu, terdapat peningkatan frekuensi pernapasan, pembengkakan pada daerah muka dan pial, serta itik terlihat berjalan sempoyongan atau lumpuh.
Suara nyaring atau suara ngorok juga sering terdengar, dan itik cenderung memisahkan diri dari kelompoknya.
Bentuk Kronis
Pada kolera bentuk kronis, penyakit berlangsung dalam jangka waktu lama, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Gejala yang muncul meliputi sesak napas, bulu kusam, diare hijau keruh, pembengkakan pada kepala dan pial yang berisi cairan atau massa, keluarnya lendir dari hidung dan mulut, serta kemungkinan pembengkakan pada kaki dan kelumpuhan.
Untuk melindungi stok itik dari serangan penyakit kolera, langkah-langkah pencegahan yang efektif dan penanganan cepat sangat diperlukan.
Pemberian vaksin, kebersihan kandang yang baik, dan pemantauan kesehatan secara rutin adalah beberapa tindakan preventif yang dapat diambil oleh peternak.
Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan cara penanganan, para peternak dapat menjaga kesehatan itik mereka dan mengurangi potensi kerugian ekonomi akibat penyakit kolera.